BeritaInfo LembagaUmum

Talenta Muda SMK Bawa Fesyen Indonesia ke Front Row Paris 2024

Sahabat Bispar,

Industri fesyen Indonesia semakin berkembang dengan pesat, terutama berkat kontribusi dari generasi muda yang bersemangat memajukan sektor ini. Salah satu bukti nyata adalah partisipasi siswa SMK dalam ajang pertunjukan fashion show berskala internasional. Kesempatan ini menjadi pengalaman berharga bagi para siswa untuk menunjukkan karya mereka di panggung dunia.

Menyadari pentingnya peluang ini, BBPPMPV Bispar bekerja sama dengan Ditjen Pendidikan Vokasi, serta Indonesian Fashion Chamber (IFC), menjembatani karya busana siswa SMK dalam ajang bergengsi Front Row Paris 2024. Ajang tersebut akan digelar di Salle Wagram Paris dan menghadirkan 17 desainer, di mana 15 di antaranya berasal dari Indonesia dan dua lainnya merupakan desainer asal Prancis.

Dalam konferensi pers yang digelar di Lebak Bulus, Jakarta, pada 23 Agustus, Plt. Kepala BBPPMPV Bisnis dan Pariwisata, Dr. Nahdiana, S.Pd., M.Pd., menyampaikan dukungannya terhadap keterlibatan siswa SMK dalam ajang fesyen internasional. Menurutnya, partisipasi dalam acara seperti Front Row Paris memberikan peluang bagi karya siswa untuk dikenal lebih luas, baik di pasar lokal maupun internasional.

“Paris, sebagai pusat mode dunia, adalah tempat yang tepat bagi siswa-siswi SMK untuk menampilkan karya mereka. Selain itu, ini juga menjadi momen penting untuk memperkenalkan keberagaman kain wastra Indonesia kepada dunia. Karya-karya ini tidak kalah bersaing dengan desainer profesional lainnya dan ditawarkan dengan harga yang terjangkau,” ujar Dr. Nahdiana.

Pada tahun ini, 12 karya dari siswa SMK Jurusan Tata Busana SMKN 8 Makassar, SMKN 6 Padang, dan SMKN 1 Kendal, berkesempatan tampil di Front Row Paris 2024. Karya tersebut telah melalui proses seleksi yang ketat. Pemilihan ini didasarkan pada hasil kurasi dari guru-guru yang telah mengikuti program upskilling dan reskilling di BBPPMPV Bispar, khususnya dalam bidang desain busana. IFC juga turut memberikan rekomendasi terhadap karya-karya yang layak ditampilkan di Paris.

Salah satu siswa yang berpartisipasi, Alifah Nailah Salsabila dari SMKN 8 Makassar, mengungkapkan kebanggaannya bisa membawa karya ke Paris. Dalam koleksinya, Alifah mengusung tenun Sengkang, salah satu kain tradisional khas Bugis. Meskipun harus melalui beberapa revisi desain, ia merasa senang bisa terlibat dalam ajang internasional ini.

“Proses desain dikerjakan sendiri, tetapi dengan pengawasan dan bimbingan langsung dari desainer dan guru. Kami sempat beberapa kali melakukan kurasi dan perbaikan,” ungkap Alifah.

Dewan Penasihat IFC, Ali Charisma, juga memberikan apresiasi terhadap karya siswa-siswa SMK tersebut. Menurutnya, koleksi yang dihasilkan sangat unik dan layak tampil di Paris. Penggunaan wastra Indonesia seperti lurik dan tenun semakin menambah nilai keunikan dari koleksi tersebut.

link terkait: https://www.vokasi.kemdikbud.go.id/read/b/busana-karya-smk-siap-mendunia-berkat-upskilling-dan-reskilling-bbppmpv-bisnis-dan-pariwisata

#bbppmpvbispar #SMKBisa #SMKHebat #VokasiKuatMenguatkanIndonesia

Beri penilaian untuk berita ini!

Bagikan informasi ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *