“TOT French Culinary BBPPMPV Bispar : Langkah Strategis Menuju Standar Internasional”
Jakarta – Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Ir. Suharti, M.A., Ph.D., mengungkapkan kesan positif atas terlaksananya pelatihan “Training of Trainers on French Cooking for Vocational Culinary Teaching”, di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Bispar. Dalam kunjungannya, Suharti menyampaikan kebahagiaannya dapat melihat langsung proses pelatihan para guru dalam bidang pastry dan cookery.
“Selamat pagi, senang sekali saya diundang di BBPPMPV Bispar untuk melihat proses pelatihan guru-guru yang belajar pastry dan cookery. Dan pagi ini kami juga diundang untuk menikmati sarapan hasil karya dari pelatihan. Makanannya luar biasa, enak-enak sekali, dan rasanya otentik,” ujar Suharti.
Suharti berharap agar para peserta dapat menerapkan ilmu yang didapatkan selama pelatihan ini di sekolah masing-masing, dengan tujuan agar siswa SMK, khususnya di bidang kuliner, semakin berkualitas dan lulus dengan kompetensi yang sesuai dengan harapan.
Direktur Sekolah Menengah Kejuruan, Dr. Muhammad Yusro, S.T., M.T., juga memberikan apresiasi atas kualitas pelatihan ini. “Saya melihat pelatihan ini sangat baik untuk meningkatkan kompetensi para guru di bidang keahlian kuliner. Prosesnya berjalan sangat baik dengan para instruktur yang profesional. Saya berharap nantinya para guru ini bisa mentransfer pengetahuan mereka kepada siswa SMK,” ujar Muhammad Yusro.
Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Adi Nuryanto, S.T., M.T., turut memuji hasil masakan para peserta pelatihan. “Hasil masakannya luar biasa, baik dari segi rasa, bentuk, maupun cara penyajiannya. Ini merupakan hasil dari pelatihan selama sekitar satu bulan, di mana para guru dididik untuk mempelajari berbagai masakan dan kuliner dari Perancis,” jelas Adi.
Ia menambahkan bahwa kesuksesan pelatihan ini merupakan hasil kemitraan antara BBPPMPV Bispar dengan mitra industri, yang memungkinkan para guru untuk mengajarkan materi kuliner sesuai dengan standar industri, bahkan standar internasional. “Harapannya, pelatihan-pelatihan seperti ini bisa terus ditingkatkan, dikembangkan, dan diduplikasi agar semakin banyak guru mendapatkan pelatihan berstandar internasional,” tambah Adi.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Staf Ahli Bidang Sosial, Ekonomi, dan Budaya Kementerian Komunikasi dan Digital, Raden Wijaya Kusumawardhana. Ia menyampaikan bahwa pendidikan vokasi sangat menarik karena mengombinasikan teori dan praktik. Raden juga menegaskan bahwa pelatihan ini sudah sesuai dengan standar, baik dari rasa maupun penyajiannya, dan berharap agar ilmu yang didapatkan oleh peserta pelatihan segera diterapkan kepada siswa.