BBPPMPV Bispar – UNESCO, Bangun Kerjasama Pelatihan Pendidikan Pariwisata
BBPPMPV Bisnis dan Pariwisata, bekerjasama dengan UNESCO Jakarta, akan menyelenggarakan E-Training Pendidikan Kepariwisataan Berorientasi Aksi untuk Pembangunan Berkelanjutan. Kegiatan ini dibuka secara daring oleh Dirjen Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D., Senin (27/9).
Diklat ini akan diawali dengan pelatihan daring pada 27 Sep s.d. 6 Okt 2021 (32 JP), dilanjutkan dengan Implementasi di sekolah pada periode Okt s.d. Des 2021 (setara 300 JP).
Dalam arahannya, Dirjen Diksi menyampaikan “ Guru SMK harus menumbuhkan passion dan minat peserta didik, sehingga mereka bahagia dengan proses yang mereka jalani di SMK. Kedepannya, ketika passion dan rasa cinta terhadap pendidikan vokasi sudah berkembang, peserta didik akan belajar secara mandiri.”
Menurutnya, pengembangan teknis dan hardskill akan berjalan lebih mudah ketika siswa sudah memiliki passion yang kuat terhadap pendidikan vokasi. Nantinya passion tersebut akan menggerakkan talenta dan hardskill untuk terus berkembang.
Dirjen Diksi menambahkan “Dalam arah perubahan sistem pendidikan di masa depan, guru harus menjadi fasilitator dalam kegiatan belajar. Selanjutnya, pelatihan guru tidak hanya berdasarkan teori, tetapi praktik di lapangan berdasarkan Project Based Learning (PBL). Peserta didik diajak turun langsung untuk memenuhi kebutuhan konsumen, sebagai bagian dari pencapaian pembelajaran”
Kepala BBPPMPV Bispar, Sabli, S.H., M.H, menjelaskan, kerjasama antara BBPPMPV Bispar dan UNESCO diawali dari pengembangan Buku Panduan (Guide Book) Pelatihan Kapastias Education Sustainable Development pada akhir tahun 2019. Selanjutnya, dilaksanakan diklat tahap pertama (Januari 2020), sebanyak 102 peserta dari Aceh, Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. Kemudian dilaksanakan tahap kedua (Agustus 2020), sebanyak 150 peserta dari Aceh, Jawa barat, Banten, DKI Jakarta, dan Bali.
“Pada saat ini, akan dilaksanakan kegiatan pelatihan secara daring yang diikuti oleh 100 orang peserta, yang terdiri dari 20 orang Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, dan guru kejuruan bidang Pariwisata sebanyak 80 orang dari kompetensi Tata Boga, Tata Kecantikan, Perhotelan, dan UPW. Pada kesempatan kali ini, sebaran peserta terdiri dari 25 Provinsi di Indonesia, termasuk 5 destinasi super prioritas, yaitu; Mandalika, Pulai Komodo, Kupang, Danau Toba dan Borobudur.”ujar Kepala BBPPMPV Bispar.
Kepala BBPPMPV Bisnis dan Pariwisata menyampaikan “Tujuan dari diklat ini adalah untuk; 1. Memahami Kebijakan Kemendikbud Ristek RI tentang Education for Sustainable Development (ESD)/Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan yang berorientasi pada pendidikan pariwisata yang bermutu; 2. Memahami konsep dan prinsip pendidikan yang mendukung pembangunan tentang Education for Sustainable Development (ESD)/Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan yang berorientasi pada pendidikan pariwisata yang bermutu; dan 3. Memahami konsep keterampilan berfikir tingkat tinggi dalam proses pembelajaran kepariwisataan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.
National Officer Unit Pendidikan UNESCO Jakarta, Gunawan Zakki, menyampaikan “UNESCO berharap program pelatihan ini tidak hanya berhenti kepada peserta Diklat, tetapi juga diharapkan ada aksi nyata di tingkat sekolah. Aksi nyata dari program pendidikan berkelanjutan, merupakan salah satu kunci keberhasilan dari pelaksanaan program ini.”
UNESCO berharap agar peserta pelatihan mampu melanjutkan dan mengimplementasikan ilmu yang didapatkan kepada peserta didik, Sehingga aksi program pendidikan berkelanjutan, dapat dilihat secara nyata.
Ia menambahkan, program pendidikan pariwisata bekelanjutan ini adalah program global, dimana untuk wilayah Asia Tenggara dilaksanakan di Indonesia dan Timor Leste. Program ini akan menjadi role model pelaksanakan program pariwisata berbasis vokasi, yang akan diadopsi di negara-negara lain keanggotaan UN.