Makassar, Ditjen Vokasi PKPLK – Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Queen, Makassar, Sulawesi Selatan turut mempersiapkan makeup artist (MUA) andal dan melestarikan budaya. Melalui program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW), LKP Queen menghadirkan lulusan PKW yang mampu berwirausaha sekaligus memiliki kompetisi rias pengantin Bugis.
Menurut Pemimpin LKP Queen, Maya Herawati, pelatihan ini bertujuan untuk melestarikan tradisi rias pengantin Bugis yang sarat akan makna filosofis.
“Kami ingin memastikan bahwa generasi muda tetap mengenal dan menguasai tata rias pengantin tradisional, khususnya adat Bugis. Ini bukan sekadar keterampilan, tetapi juga bagian dari identitas budaya kita,” ujarnya.
Sebagai penyelenggara program PKW 2024, LKP Queen pun membuka kursus tata rias tradisional ini secara gratis. Program PKW merupakan program bantuan pemerintah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dengan kompetensi vokasi sehingga mampu merintis usaha berkelanjutan.
“Keterampilan rias ini sangat dibutuhkan di masyarakat, khususnya di Kota Makassar yang mayoritas suku Bugis,” tutur Maya.
Peserta didik di Program PKW LKP Queen menerima pelatihan komprehensif yang mencakup berbagai topik, seperti teknik rias wajah, penggunaan busana adat, dan pemahaman mendalam tentang filosofi tata rias pengantin Bugis. Para peserta didik dilatih oleh instruktur berpengalaman yang memahami keunikan dan keindahan riasan khas Sulawesi Selatan ini.
Maya melanjutkan, “Selain itu, kami pun memfasilitasi peserta dengan materi kewirausahaan dan perbankan untuk memberikan bekal kepada peserta dalam berwirausaha.”
Salah satu lulusan program, Siti Radyah, mengungkapkan rasa syukurnya atas ilmu yang diperoleh selama pelatihan. Perempuan muda yang sebelumnya masih menganggur tersebut mampu meningkatkan keahlian di bidang rias pengantin Bugis.
“Saya sangat bangga bisa belajar merias pengantin Bugis dengan baik. Prosesnya pun cukup panjang, dari seleksi sampai dengan evaluasi dan merintis usaha. Selain meningkatkan keterampilan, saya juga bisa membuka peluang usaha di bidang tata rias pengantin tradisional,” katanya dengan antusias.
Radyah melanjutkan bahwa program PKW pun memberikannya modal usaha yang cukup menjanjikan. Masing-masing kelompok rias mendapatkan beauty case dan makeup kit. Dengan begitu, peserta didik dapat langsung menjalankan usaha. Dari hasil rintisan usahanya tersebut, ia dan kelompoknya sudah mendapatkan omzet sekitar Rp30—35 juta per bulan.
“Yang saya senangi juga adalah program ini terus didampingi oleh lembaga setelah pelatihan. Jadi, saya dan teman-teman lain tetap mendapatkan arahan,” ungkapnya.
Sumber : https://vokasi.kemendikdasmen.go.id/read/b/lestarikan-budaya-lkp-queen-hadirkan-lulusan-pkw-miliki-kompetensi-rias-pengantin-bugis